Awalnya blog ini dibuat untuk kepentingan sendiri, agar catatan dan pengalaman penulis terkait dengan Linux dapat terdokumentasi dengan aman, namun jika blog ini dapat memberi manfaat bagi orang lain tentu menjadi lebih menyenangkan



Sunday, December 11, 2011

OpenOffice, Aplikasi Office Bawaan Linux

Ketika kita menginstall Linux (baca; Ubuntu dan variannya), secara otomatis sudah ada aplikasi office yang terinstal, yaitu: OpenOffice.

Tampilan OpenOffice Writer
Secara tampilan, openOffice mirip dengan Microsooft Office 2003, termasuk juga perintah-perintah dasar yang ada di dalamnya.

Keluhan openOffice bagi pengguna baru biasanya bahwa file yang disimpan di openOffice tidak dapat dibuka di Microsoft Office. 

Sebenarnya, hal ini dikarenakan salah dalam proses penyimpanan file (saving). Ketika kita menulis di aplikasi openOffice, maka secara otomatis file akan tersimpan dalam ekstensi open document. (.od...).

Misalnya kita mengetik di openOffice Writer kemudian kita menyimpannya, maka secara otomatis file akan tersimpan dalam ekstensi .odt (open document text) yang tidak akan dapat dibaca oleh Microsoft Word.

Agar dapat dibaca oleh Microsoft Office, maka ketika menyimpan file kita harus mengganti ekstensi .odt menjadi .doc, .rtf, atau .docx. Perhatikan dialog save openOffice Writer di bawah ini.


Sebelum kita memberi nama file, ubah dulu ekstensi file dengan mengklik File Type kemudian pilih ekstensi doc, rtf, atau docx agar dapat dibuka di Microsoft Office.

Demikian juga ketika kita menggunakan openOffice Spreadsheet (Excelnya openOffice) dan openOffice Presentation (Power Pointnya openOffice).

Selamat mencoba dan semoga bermanfaat...


Posting Terkait

Menambah Font di Linux Mint
Menambah Font di Ubuntu
Menulis Huruf Arab di Ubuntu
Menulis Huruf Arab di Linux Mint

No comments:

Post a Comment